Rabu, 05 Desember 2012

Gambar Peninggalan Kerajaan Hindu-Budha di India


Penggalian-penggalian di situs Mohenjodaro-Harappa, mengungkapkan bahwa pendukung peradaban ini telah memiliki tingkat peradaban yang tinggi. Dari bukti-bukti peninggalan yang didapat, kita memperoleh gambaran bahwa penduduk Mohenjodaro-Harappa telah mengenal adat istiadat dan telah mempunyai kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakatnya. Misalnya, banyak ditemukan amulet-amulet atau benda-benda kecil sebagai azimat yang berlubang-lubang, diasumsikan digunakan sebagai kalung. Lalu, ditemukan juga materai yang terbuat dari tanah liat, yang kebanyakan memuat tulisan-tulisan pendek dalam huruf piktograf, yaitu tulisan yang bentuknya seperti gambar.



Munculnya peradaban Harappa lebih awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Waktunya adalah tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kotaHarappa dan Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Tahun 1500 sebelum masehi, suku Arya baru menjejakkan kaki di bumi India Kuno.
Asal mula peradaban India, berasal dari kebudayaan sungai India, mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yang sekarang letaknya di kota Mohenjodaro, propinsi Sindu Pakistan dan kota Harappa dipropinsi Punjabi.





















Peradaban India Kuno
Penemuan kebudayaan di sungai India kuno, berawal pada abad ke-19 (tahun 1870), dan mulai dieksplorasi oleh bangsa Inggris. Hingga sekarang, penggalian kebudayaan sungai India kuno tidak pernah berhenti, bahkan menemukan lagi sebuah aliran sungai kuno lainnya, pada dua sisi aliran sungai kuno ini tidak sedikit ditemukan juga peninggalan kuno lainnya.

Kejayaan Sebuah Peradaban
Dianggap sebagai representasi arsitektur Hoysala, Candi Chennakeshava di Karnataka, India ini didedikasikan kepada dewa Hindu, Wisnu, dengan menara dan kuil. Seperti candi pada umumnya, setiap bagiannya memiliki filosofi tersendiri.


Dikenal juga dengan nama Dwarasamudra pada abad ke-12 dan 13, Halebeedu merupakan ibu kota Kerajaan Hoysala. Candi ini berlokasi di 30 km Hassan, Karnataka, India. Nama Dwarasamudra berasal dari hadirnya danau di samping Candi Hoysaleshwara. Dwara berarti pintu masuk, Samudra berarti lautan. Danau luas tersebut terlihat bagai lautan. Nama ini kemudian berubah menjadi Halebeedu (kota yang hancur) saat Kesultanan Moghul menghancurkannya tiga kali. Halebeedu merupakan candi terbaik dalam soal pembangunan dan arsitekturnya. Dibangun memakan waktu lebih dari seabad untuk menyelesaikannya.


Candi Seeyamangalam Pallava ini berlokasi di Seeyamangalam, 80 km dari Chennai, India. Dibangun oleh raja Pallava, Mahendrawarman I pada abad ke-7. Candi ini dibuat sebagai persembahan untuk Stambeshwara, bentuk lain Dewa Siwa.


Berlokasi di pusat India, Madhya Pradesh, Candi Chausat Yogini ini disebut juga sebagai Candi 64 Yogini. Berlokasi di atas bukit Bedaghat, 20 km dari Jabalpur. Candi ini dipersembahkan untuk Mahadewi Durga.


Candi Achyuta Rayas merupakan contoh terbaik candi dengan arsitektur Vijayanagara. Candi inilah yang terakhir tersisa sebelum kerajaannya jatuh. Candi ini menyerupai komplek kecil dan didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Berlokasi di Hampi, India.


Angkor Wat. Ya, inilah candi Hindu terbesar di dunia. Sisa peradaban masa lalu terekam jelas di sini. Dibangun oleh Raja Suryawarman II pada abad ke-12, candi ini kemudian menjadi simbol Kamboja dan menjadi daya tarik utama di negeri tersebut.


Borobudur, dibangun pada abad ke-9 di masa pemerintahan Kerajaan Sailendra. Candi besar yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia ini dihiasi dengan 2.672 panel relief dan 504 patung Buddha.
1. Peta India Kuno dan Jalur Penyebaran Agama Hindu
    a. peta india kuno

Peta "Bharatawarsha" (India Kuno) atau wilayah kekuasaan Maharaja Bharata

  b.Peradaban India kuno
India merupakan suatu jazirah menyerupai segitiga yang sangat luas. Sebagian besar wilayahnya berupa daratan, yang luasnya kurang lebih 32x wilayah pulau Jawa, atau 2x luas wilayah Indonesia. Di sebelah utara terdapat pegunungan tertinggi di dunia, yaitu Himalaya. Pegunungan ini membentang di sepanjang dua lembah sungai, yaitu lembah sungai Indus dan lembah sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra. Lembah sungai Indus dikenal dengan daerah Punjab, yang berarti "daerah lima aliran sungai". Adapun daerah lembah sungai Gangga dan Brahmaputra disebut daerah Hindustan.


Kebudayaan Lembah Sungai Indus
Kira-kira 2500SM, di lembah sungai tersebutsudah dihuni manusia. Mereka sudah mengenal peradaban tinggi. Jawatan purbakala India pada tahun 1922 mengadakan penggalian di Mohenjodaro dan Harappa. Dalam penggalian tersebut banyak ditemukan benda purbakala dan bekas bangunan suatu kota yang berkebudayaan tinggi.
Kebudayaan tersebut adalah milik bangsa Dravida, yaitu penduduk asli India. Dilihat dari kesuburan tanahnya, bangsa Dravida hidup menetap dan bercocok tanam. Benda penggalian alat-alat pertanian tidak banyak ditemukan, namun yang banyak ditemukan adalah sisa-sisa bangunan.Kebudayaan lembah Indus kemudian terkenal dengan sebutan Kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa.Bangsa Dravida menyembah banyak Dewa (politheisme). Hal ini terbukti dengan ditemukannya patung dewa dan dewi yang mirip dengan patung dewa Siwa.
   b. Jalur Penyebaran Agama Hindu ke Indonesia
Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
Untuk lebih jelasnya, silahkan Anda amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara berikut ini:


Peta jalur perdangan laut Asia Tenggara

Agama Hindu- Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.
Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.


Untuk penyiaran Agama Hindu ke Indonesia, terdapat beberapa pendapat/hipotesa yaitu antara lain:
  1. Hipotesis Ksatria, diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.

  2. Hipotesis Waisya, diutarakan oleh Dr.N.J.Krom, berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang ke Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang Indonesia.

  3. Hipotesis Brahmana, diutarakan oleh J.C.Vanleur berpendapat bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum Brahmana karena hanyalah kaum Brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan Kaum Brahmana tersebut diduga karena undangan Penguasa/Kepala Suku di Indonesia atau sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.
Jadi hubungan dagang telah menyebabkan terjadinya proses masuknya penganut Hindu - Budha ke Indonesia. Beberapa hipotesis di atas menunjukan bahwa masuknya pengaruh Hindu - Budha merupakan satu proses tersendiri yang terpisah namun tetap di dukung oleh proses perdagangan.

Selasa, 04 Desember 2012


1.  Peradaban di India Zaman Peradaban Sungai IndusDaerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia. Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Di sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengan daerah lainnya di Asia.  Perkembangan agama Hindu-Budha tidak dapat lepas dari peradaban lembah Sungai Indus, di India. Di Indialah mulai tumbuh dan berkembang agama dan budaya Hindu dan Budha. Dari tempat tersebut mulai menyebarkan agama Hindu-Budha ke tempat lain di dunia.Letak peradaban terbesar bangsa India adalah teletak di Mohenjodaro dan Harapa. Suku asli India adalah bangsa Dravida, yang kemudian eksistensinya sedikit demi sedikit tergusur loleh kedatangan bangsa Arya dari Asia Barat. Peradaban India sering disebut dengan peradaban sungai Indus yang dialiri oleh lima anak sungai yaitu; Yellum, Chenab, Ravi, Beas, Suttly yang kemudian terkenal dengan sebutan Punjab (Daerah lima Aliran Sungai).

2. Sistem Kepercayaan

Sistem kepercayaan masyarakat Lembah Sungai Indus bersifat politeisme atau memuja banyak dewa. Dewa-dewa tersebut misalnya dewa kesuburan dan kemakmuran (Dewi Ibu).Masyarakat lembah Sungai Indus juga menyembah binatang-binatang seperti buaya dan gajah serta menyembah pohon seperti pohon pipal (beringin). Pemujaan tersebut dimaksudkan sebagai tanda terima kasih terhadap kehidupan yang dinikmatinya, berupa kesejahteraan dan perdamaian.